Pada jaman-jaman sekarang, terutama di jaman globalisasi ini, alat-alat serba modern yang menggunakan bahan bakar seperti minyak bumi dan batu bara telah tercipta. Padahal telah kita ketahui bahwa hasil pembakaran alat-alat modern tersebut merupakan bahan berbahaya bagi bumi kita, seperti karbondioksida dan gas monoksida yang merupakan hasil dari pembakaran sampah-sampah rumah tangga dan hasil dari pembakaran mesin kendaraan bermotor adalah gas-gas yang mengancam keselamatan umat manusia yang tinggal di dalam bumi, ibu pertiwi kita. Betapa tidak? Gas tersebut mengancam keberadaan lapisan atmosfer bumi kita, terutama dapat menipiskan bahkan melubangi lapisan ozon kita. Padahal lapisan ozon tersebut merupakan lapisan yang berfungsi menyaring dan dapat melindungi umat manusia dari pancaran sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia. Gas karbondioksida tersebut mengumpul di udara dan menyebabkan sinar matahari yang telah sampai ke bumi terpantul kembali ke bumi. Hal ini lah yang sering kita sebut sebagai House Effect atau efek rumah kaca yang menyebabkan Global Warming atau pemanasan global.
Maka dari itu, saat ini di berbagai Negara di berbagai belahan bumi kita, marak adanya kegiatan reboisasi, sebab hanya tanaman lah yang dapat mengubah gas karbondioksida tersebut menjadi gas yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup umat manusia, yaitu gas Oksigen. Sebab, tanaman mampu mengubah karbondioksida dengan bantuan sinar matahari serta air dan klorofil yang dimilikinya menjadi oksigen dan zat makanan, yang bermanfaat bagi tanaman itu sendiri serta bermanfaat bagi umat manusia.
Selain bermanfaat sebagai penetralisir karbondioksida, dengan adanya reboisasi, pepohonan yang telah ditanam tersebut juga dapat bermanfaat sebagai penahan tanah di pegunungan sehingga dapat mengurangi ancaman banjir dan tanah longsor.
Namun kadang reboisasi juga menimbulkan suatu dilemma. Coba kita tengok pada berbagai Negara berkembang yang angka pertumbuhan penduduknya tinggi. Bagaimanapun, penduduk-penduduk tersebut mebutuhkan suatu permukiman tempat tinggal. Pemerintah tentu saja tidak akan membiarkan warganya tersebut tinggal dalam keadaan tidak layak. Maka diusahakanlah suatu program transmigrasi. Program transmigrasi tersebut biasanya berada dan terletak di daerah pedalaman dan dibangun dengan pembukaan hutan. Bagaimana ini? Dalam satu sisi marak adanya kegiatan reboisasi namun dalam sisi lain juga dibutuhkan suatu lahan untuk permukiman dengan cara pembukaan hutan. Memang saat ini banyak telah didirikan rumah susun sebagai cara untuk menanggulanginya. Namun sepertinya untuk mendapatkan rumah susun tersebut lebih sulit daripada mengikuti program transmigrasi. Sebab dengan mengikuti program transmigrasi akan lebih memberi keuntungan, transmigran tersebut juga akan diberi sebuah rumah beserta lahan untuk diusahakan.
Dan kita lihat di sekeliling kita, lahan-lahan kosong yang tadinya hanya berisi tanaman-tanaman atau kebon semakin lama seiring kemajuan waktu beralih fungsi menjadi permukiman penduduk. Apalagi daerah sekitar pinggir jalan raya, jarang sekali terlihat daerah yang kosong dan ditumbuhi tanaman. Padahal, bukankah daerah tersebut seharusnya berisi pepohonan untuk menetralisir asap dari kendaraan bermototr tersebut?
Hal ini sangat menimbulkan dilemma, bahkan saya sebagai penulis artikel ini pun bingung bagaimana menanggapi hal ini dengan benar agar terjadi suatu keselarasan. Bagaimana kita harus melakukan suatu kegiatan reboisasi sedangkan kita juga membutuhkan suatu lahan untuk bermukim. Mungkin kita bisa melakukan reboisasi kecil-kecilan dengan mulai menanam tanaman dalam pot di daerah sekitar rumah kita. Untuk menanam pohon besar yang akarnya kuat pun sangat dianjurkan, namun sayangnya kita harus melihat daerah di atas tanaman tersebut, apakah dilalui kabel listrik atau telepon, jika dilalui maka pohon tersebut dapat mengganggu keselamatan kita. Akan berbahaya jika pohon tersebut sampai mengenai kabel tersebut. Selain itu ketakutan kita untuk menanam pohon tersebut adalah adanya kekhawatiran pohon tersebut dapat merusak konstruksi bangunan rumah kita. Akarnya yang kokoh akan sangat mudah untuk mengoyak pondasi, lantai dan bangunan rumah. Benar-benar suatu dilemma. Namun, sebagai umat manusia yang sadar dan menghargai atas Tuhannya yang telah menciptakan kita sebagai manusia yang mempunyai akal-pikiran, hati nurani dan kebebasan akan sangat dianjurkan bagi kita, bagaimanapun juga dengan kebebasan untuk memiliki alam ini, kita harus bertanggung jawab juga untuk merawat, memelihara kelangsungan hidup alam kita kita ini. Mulailah dengan kegiatan reboisasi, penhijauan alam sekitar kita… pedulilah kita akan alam…
##casper5
Maka dari itu, saat ini di berbagai Negara di berbagai belahan bumi kita, marak adanya kegiatan reboisasi, sebab hanya tanaman lah yang dapat mengubah gas karbondioksida tersebut menjadi gas yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup umat manusia, yaitu gas Oksigen. Sebab, tanaman mampu mengubah karbondioksida dengan bantuan sinar matahari serta air dan klorofil yang dimilikinya menjadi oksigen dan zat makanan, yang bermanfaat bagi tanaman itu sendiri serta bermanfaat bagi umat manusia.
Selain bermanfaat sebagai penetralisir karbondioksida, dengan adanya reboisasi, pepohonan yang telah ditanam tersebut juga dapat bermanfaat sebagai penahan tanah di pegunungan sehingga dapat mengurangi ancaman banjir dan tanah longsor.
Namun kadang reboisasi juga menimbulkan suatu dilemma. Coba kita tengok pada berbagai Negara berkembang yang angka pertumbuhan penduduknya tinggi. Bagaimanapun, penduduk-penduduk tersebut mebutuhkan suatu permukiman tempat tinggal. Pemerintah tentu saja tidak akan membiarkan warganya tersebut tinggal dalam keadaan tidak layak. Maka diusahakanlah suatu program transmigrasi. Program transmigrasi tersebut biasanya berada dan terletak di daerah pedalaman dan dibangun dengan pembukaan hutan. Bagaimana ini? Dalam satu sisi marak adanya kegiatan reboisasi namun dalam sisi lain juga dibutuhkan suatu lahan untuk permukiman dengan cara pembukaan hutan. Memang saat ini banyak telah didirikan rumah susun sebagai cara untuk menanggulanginya. Namun sepertinya untuk mendapatkan rumah susun tersebut lebih sulit daripada mengikuti program transmigrasi. Sebab dengan mengikuti program transmigrasi akan lebih memberi keuntungan, transmigran tersebut juga akan diberi sebuah rumah beserta lahan untuk diusahakan.
Dan kita lihat di sekeliling kita, lahan-lahan kosong yang tadinya hanya berisi tanaman-tanaman atau kebon semakin lama seiring kemajuan waktu beralih fungsi menjadi permukiman penduduk. Apalagi daerah sekitar pinggir jalan raya, jarang sekali terlihat daerah yang kosong dan ditumbuhi tanaman. Padahal, bukankah daerah tersebut seharusnya berisi pepohonan untuk menetralisir asap dari kendaraan bermototr tersebut?
Hal ini sangat menimbulkan dilemma, bahkan saya sebagai penulis artikel ini pun bingung bagaimana menanggapi hal ini dengan benar agar terjadi suatu keselarasan. Bagaimana kita harus melakukan suatu kegiatan reboisasi sedangkan kita juga membutuhkan suatu lahan untuk bermukim. Mungkin kita bisa melakukan reboisasi kecil-kecilan dengan mulai menanam tanaman dalam pot di daerah sekitar rumah kita. Untuk menanam pohon besar yang akarnya kuat pun sangat dianjurkan, namun sayangnya kita harus melihat daerah di atas tanaman tersebut, apakah dilalui kabel listrik atau telepon, jika dilalui maka pohon tersebut dapat mengganggu keselamatan kita. Akan berbahaya jika pohon tersebut sampai mengenai kabel tersebut. Selain itu ketakutan kita untuk menanam pohon tersebut adalah adanya kekhawatiran pohon tersebut dapat merusak konstruksi bangunan rumah kita. Akarnya yang kokoh akan sangat mudah untuk mengoyak pondasi, lantai dan bangunan rumah. Benar-benar suatu dilemma. Namun, sebagai umat manusia yang sadar dan menghargai atas Tuhannya yang telah menciptakan kita sebagai manusia yang mempunyai akal-pikiran, hati nurani dan kebebasan akan sangat dianjurkan bagi kita, bagaimanapun juga dengan kebebasan untuk memiliki alam ini, kita harus bertanggung jawab juga untuk merawat, memelihara kelangsungan hidup alam kita kita ini. Mulailah dengan kegiatan reboisasi, penhijauan alam sekitar kita… pedulilah kita akan alam…
##casper5
Categories:
blog contest,
Go Green