Dampak pemanasan global yag begitu menyeramkan, tampaknya belum membuka kesadaran kita sebagai penghuni bumi. Seharusnya dengan akal dan pikiran yang kita miliki, kita dapat mengusahakan berbagai cara dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Jika kita renungkan, dampak serius pemanasan global tidak hanya naiknya suhu permukaan bumi 5 tahun mendatang, akan tetapi akan menimbulkan dampak lanjutan berupa gagalpanen, kelangkaan air, tenggelamnya daerah pesisir, lenyapnya spesies, banjir, dan kekeringan. Bahkan laporan dari pakar Intergovernmental Panel on Climate Change pada 10 April 2007 menyebutkan permukaan air laut akan meningkat 8-29 centimeter dari saat ini pada 2030.
Dampaknya bagi Indonesia, pulau- pulau tenggelam, garis pantai mundur ke arah daratan, jutaan hectar tambak lenyap, dan air makin langka. Penduduk Jakarta dan kota-kota dipesisir akan kekurangan air bersih. Pada sejumlah daerah aliran sungai akan terjadi perbedaan tingkat air pasang dan surut yang kian tajam. Akibatnya, akan sering terjadi banjir, sekaligus kekeringan yang mencekik kehidupan dibumi.
Mengetahui dampak yang mesti kita tanggung, semestinya ada tindakan yang minimal bisa ikut andil mengurangi dampak mengerikan itu. Salah satu penyebabnya adalah kerusakan hutan yang kerap disebabkan oleh penebangan secara berlebihan dan tidak ditanamnya kembali sebagai penggantinya. Selain itu, kurangnya pengawasan lapangan, kebakaran hutan, dan alih fungsi hutan menjadi pemukiman juga menjadi penyebabnya.
Kalau sudah demikian, bagaimanakah cara mengembangkan diri dalam etika lingkungan yang pada akhirnya nanti terwujud kelestarian hutan?
##casper5
##casper5
Categories:
blog contest,
Go Green
cs